PROSEDUR PENATALAKSANAAN GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP AKUT PRIMER

Share :

BATASAN

Merupakan penyakit mata dengan gangguan integritas struktur dan fungsi yang mendadak sebagai akibat peningkatan TIO yang sangat mendadak karena sudut bilik mata depan mendadak tertutup akibat blok pupil.

PATOFISIOLOGI
Mata dengan segmen anterior yang kecil dengan meningkatnya usia akan mengalami perubahan-perubahan (lensa lebih tebal, lensa lebih kedepan, pupil miosis) dan bila pada suatu saat mengalami cetusan berupa dilatasi ringan dari pupil (karena emosi, sinar yang remang-remang, obat-obatan) maka mendadak terjadi blok pupil. Akuos terbendung di bilik mata belakang yang akan mendorong iris perifer kedepan sampai menempel pada jaring trabekula sehingga sudut bilik mata depan mendadak tertutup dengan akibat TIO meningkat secara mendadak pula.

GEJALA KLINIS

  • tiba-tiba nyeri hebat pada mata dan sekitarnya (orbita, kepala, gigi dan telinga).
  • mata sangat kabur dan melihat warna seperti pelangi (halo) disekitar lampu.
  • mual, muntah, berkeringat
  • mata merah, hiperemia konjungtiva dan siliar
  • visus sangat menurun
  • edema kornea
  • bilik mata depan sangat dangkal
  • pupil lebar lonjong dan tidak ada refleks terbadap cahaya.
  • TIO sangat tinggi
  • sudut bilik mata depan tertutup

DIAGNOSIS/CARA PEMERIKSAAN
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gejala klinis.
Pada pemeriksaan didapatkan:
  • visus sangat menurun, hiperemia konjungtiva dan siliar (perilimbal), kornea sangat suram (edema).
  • Dengan lampu senter yang terang akan tampak:
bilik mata depan sangat dangkal
pupil lebar lonjong, tidak ada refleks
  • Tonometer Schiotz: TIO sangat tinggi (sampai 45 -75 mmHg)
  • dengan gonioskopi: sudut bilik mata depan tertutup

DIAGNOSIS BANDING
  • Uveitis anterior akut :
- pupil miosis
- TIO normal/menurun
  • Keratokonjungtivitis akut :
- pupil normal
  • TIO normal
  • Glaukoma neovaskuler :
- neovaskularisasi pada permukaan iris dan sudut bilik mata depan
  • Glaukoma fakomorfik :
- lensa imatur atau matur
  • Glaukoma fakolitik :
- lensa matur atau hipermatur
- bilik mata depan tidak dangkal
- sudutbilik mata depan terbuka
  • Glaukoma sekunder karena uveitis anterior:
- pupil sinekia posterior total


PENATALAKSANAAN
Prinsip :
  1. menurunkan TIO segera
  2. membuka sudut yang tertutup
  3. memberi suportif
  4. mencegah sudut tertutup ulang
  5. mencegah sudut tertutup pada mata jiran (fellow eye)

1. Menurunkan TIO segera
  • Hiperosmotik : tekanan osmose plasma meningkat sehingga menarik cairan dari dalam mata.
Gliserin I - 1.5 ml/kgBB dalam bentuk 50% larutan (dicampur cairan sari buah dsb. dengan jumlah yang sama) diminum sekaligus.
Bila cairan gliserin sukar diminum karena sangat mual/muntah, dapat diberi Mannitol 1 - 2 gram/kgBB 20% daiam infus dengan kecepatan 60 tetes/menit.
NOTE : Bila TIO sudah turun mencapai normal dosis ini tidak perlu dihabiskan.
  • Acetazolamide: menekan produksi akuos.
Langsung diberi 500 mg peroral dan dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6 jam. Bila sangat mual/muntah dapat diberikan secara intravena dengan dosis 500 mg.
  • Beta adrenergik antagonis: menekan produksi abios* Timolol maleate 0.25% - 0.5% tetes 2 x/hari
2. Membuka sudut yang tetutup
  • Miotikum : iris tertarik dan menjauh dari trabekula sehingga sudut terbuka.
Pilokarpin 2 - 4% tetes tiap 3 - 6 jam, diberi bila sudah ada tanda-tanda penurunan TIO oleh karena TIO yang sangat tinggi akan menyebabkan:
    • paralisis sfingter pupil sehingga pupil tidak bereaksi terbadap Pilokarpin.
    • edema kornea sehingga daya menyerap Pilokarpin kurang.
Tidak dianjurkan frekuensi pemberian Pilokarpin yang banyak karena mungkin dapat timbul krisis kolinergik lagi pula sudut dapat dibantu terbuka oleh Acetazolamide
  • Acetazolamide : akuos dibilik mata belakang berkurang sehingga tekanan dibilik mata depan menjadi lebih tinggi dari bilik mata belakang dan hal ini akan menyebabkan penekanan iris kebelakang menjadi trabekula, sehingga sudut terbuka (bila belum ada perlekatan).
3. Memberi suportif dengan mengurangi nyeri, mual/muntah dan reaksi radang.
  • Pethidine (Demerol) untuk nyeri
  • Antiemetik untuk mual/muntah
  • Anti inflamasi topikal (kortikosteroid) untuk reaksi radang
4. Mencegah sudut tertutup ulang:
Iridektomi perifer (bedah atau Laser).Walaupun dengan obat-obatan TIO sudah turun dan sudut sudah terbuka, iridektomi perifer tetap harus dilakukan. Karena bila obat-obatan sudah dihentikan lain mengalami cetusan yang menimbulkan blok pupil, maka akuos dibilik mata belakang tidak akan terbendung karena dapat terus mengalir melalui lubang iridektomi ke bilik mata depan sehingga sudut tetap terbuka
5. Mencegah sudut tertutup pada mata jiran (fellow eye).
Mata jiran umumnya memiliki anatomi mata yang sama dengan mata yang sakit sehingga kemungkinan dapat juga mengalami serangan sudut tertutup bila ada pencetus (40-80% mata jiran mengalami serangan glaukoma sudut tertutup dalam waktu 5 -10 tahun).
Oleh karena itu pada saat serangan akut pada mata yang sakit, mata jiran diberi Pilokarpin 2% tiap 6 jam sambil disiapkan untuk dilakukan Iridektomi perifer.

Tag :Gloucoma, Gloucoma Acute, Gloukoma, TIO, Tekanan Intra Okuli, Penyakit Mata, Pahofisiologi Gloukoma, Glaukoma neovaskuler, Glaukoma fakomorfik, Glaukoma fakolitik, Menurunkan TIO, Uveitis anterior akut, Keratokonjungtivitis akut, GEJALAKLINIS GLOUKOMA

0 comments:

Baca Juga

First Aid

Popular Posts

Terbaru

Baca Juga

Followers

Statistic

Free Page Rank Tool TopOfBlogs

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Copyright@2009-2012 By Penatalaksanaan Medik | supported by Nurse | Powered By Blogger
Home | Gawat Darurat | Prosedure | Tinjauan Medis | Picture
Contact | Privacy Policy