Pengertian
Sinusitis Maksilaris Kronik adalah sinusitis maksilaris yang telah menimbulkan perubahan histologis pada mukosa, yakni fibrosis dan metaplasi skuamosa.Patofisiologi
Rinogen:Obstruksi ostium sinus maksilaris yang kronik ( mis. karena deviasi septum nasi, ipertrofi konka media, polip hidung ), menimbulkan terjadinya perubahan ireversibel pada mukosa sinus maksilaris:
• Hipertrofi / polipoid.
• Atrofi
Dentogen:
Infeksi gigi geraham atas, kuman penyebab: aerob/anaerob.
Gejala Klinik
• Pilek berbau, kental, biasanya satu sisi.
• Rasa kering pada tenggorokan, tenggorokan berlendir.
• Batuk - Batuk.
• Nyeri kepala jarang ada.
• Badan tidak panas.
Diagnosis
1. Anamnesis yang cermat dan teliti2. Pemeriksaan fisik :
• Rinoskopi anterior:3. Pemeriksaan tambaban
• Rinoskopi posterior: mukopus di nasofaring.
- mukosa oedema
- mukosa hiperemi
- mukopus di meatus medius.
- dijumpai penyebab obstruksi kronik ostium sinus (mis. deviasi septum)
• Nyeri tekan pipi tidak jelas.
• Transiluminasi: gelap pada sisi yang sakit.
• Bila dentogen, ada karies pada geraham atas di sisi yang sakit.
X-foto Water, (bila ragu): kesuraman pada sisi yang sakit / penebalan mukosa.
Diagnosis Banding
• Karsinoma sinus maksilaris
• Ozaena
• Benda asing rongga hidung ( anak - anak )
Penyulit
• Otitis Media Purulenta• Sinusitis frontal / Etmoid
• Dakriosistitis
• Laringitis
• Osteomielitis
• Trombosis Sinus Kavemosus
Therapi
- Pengobatan terhadap obstruksi ostium (misal. koreksi terhadap deviasi septum nasi ).
- Pengobatan terhadap penyebab dentogen.
- Irigasi siaiis maksilaris setiap mmggu (ICOPIM 5-221), dilakukan sampai kurang lebih 5 kali. Bila tidak banyak kemajuan diperkirakan perubahan mukosa sudah ireversibel.
- Operasi Caldwell Luc (bila perubahan mukosa sudah ireversibel)
0 comments:
Post a Comment